🦁 Cerita Tentang Rumah Saya

Ceritabahasa arab tentang hobi, cerita tentang hobi saya dalam bahasa arab. Dan di sini saya masih akan berbagi materi tentang hobi, namun dalam penyajian yang berbeda, yaitu dalam bentuk cerita. Yang ini contoh karangan bahasa arab tentang hobi saya (هوايتي) dan artinya. Siri perbualan bahasa arab ini sesuai untuk orang awam. Sayaakan memberitahumu tentang hobi saya. Saya suka sekali berolah raga. Olah raga ☰ Kategori. Home. Lainnya. Dengarlah cerita Made tentang pekerjaan-pekerjaan rumah yang dia MembacaMenulis . 168 b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang Anda dengar. 1 Selamat pagi, nama saya Desi Darmawan. Saya akan memberitahumu Hiduplahhari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah Contohcerita kali ini adalah tentang rumah. Ini bukan cerita saya, ada dua cerita tentang rumah yang disadur dari buku panduan belajar bahasa Arab yang populer, yaitu Al-'Arabiyyah Lin Nasyi'in. Buku tersebut yang telah melahirkan saya, dan mengajari banyak hal tentang bahasa Arab. Pertama kali mengenalnya pada tahun 2000 yang lalu. Maklumsahabat saya bobi orangnya disiplin meskipun beliau begadang semalam tapi tidak menghintikan untuk tetap beraktifitas di pagi hari. Oke kembali lagi ke cerita saya hari ini saat sudah bagun tidak lupa kami membersikn kamar koskosan maklum kami bertiga kuliah merantau di kota palembang, desa saya dengan bobilah yang berdekatan sedangkan budi Kumpulanramalan-ramalan untuk mengetahui rejeki, hari baik pernikahan, dan tentang masa depanmu. Villa Puncak Purnama Saya punya adik perempuan yang selisih umurnya dua tahun di bawah saya. Sejak dia pindah rumah ke rumah mertuanya, dia sering sakit-sakitan. termasuk tentunya pengalaman mistis atua cerita seram. Saya akan menceritakan Curhat Halo Pijar Psikologi! Saya merasa kesepian di rumah. Aktivitas saya akhir-akhir ini seringkali dilakukan di rumah dan itu membuat saya tidak punya teman untuk diajak ngobrol. Seharusnya, tahun ini saya mulai masuk kuliah tapi karena belum lolos seleksi maka saya punya gap year. Banyak sekali kegiatan yang ingin saya kerjakan tapi rasa Tapimengingat jenazah saja ditolak, saya yakin keluarga juga akan merasa dikucilkan. Seperti yang saya alami. Suami saya pada 6 Juni 2020 kena stroke. Ini serangan kedua, sebelumnya serangan pertama tahun 2011. Berdasarkan pengalaman, ada golden period yaitu selama enam jam. Maka segeralah saya bawa ke IGD RSCM. Sudahcukup bercerita tentang nama saya, sekarang saya akan bercerita tentang diri saya. Saya lahir di Depok 27 September 1996. Saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya berusia 16 tahun dan sedang duduk di bangku SMA kelas 2. Hobi saya adalah jallan-jalan mengunjungi tempat yang baru terutama tempat makan. . homeandgardennet Assalamu’alaikum.. Pagi-pagi gini boleh kan yaa berangan-angan punya rumah impian hehe, anggap saja sebagai sebuah cita-cita dan do’a di pagi hari pasca dhuha. semoga ada malaikat yang mengaminkan, Aamiin. Sebenarnya bukan tanpa sebab si sobat, saya berangan-angan sperti ini. Semua berawal saat MbakDian Nafi dan Mbak Archa Bella, memberi tantangan menulis buat kami di Arisan GandjelRel yang ke-14 ini dengan tema “Ceritakan Detail Rumah Impianmu”. Tak heran tema ini tercetus dari Blogger famous seperti mereka, karena mereka juga seorang arsitektur yang ahli di bidang ini. Oke mb, saya terima dengan senang hati D. Sebenarnya saya sangat mensyukuri anugrah rumah yang saya tempati saat ini. Walau tergolong sederhana, sunyi tidak bising, tetangganya juga baik-baik, dekat rumah tahfidz belajar al qur’an, dekat mushola, cukup strategis dekat tempat sekolah anak, dll tapi satu yang bikin kurang betah, panas!! Hiks . Jangankan musim kemarau, musim hujan pun masih terasa panas. Alhasil kipas angin, AC tak pernah absen menemani kami siang dan malam. Seperti apa detail rumah yang saya impikan? Yuks ah disimak sobat 1. Tinggal di Daerah yang Adem Pengen deh rasanya punya rumah di daerah yang adem kaya di Kota Bogor, Salatiga, Magelang, Temanggung. Ngerasa banget nggak nyaman dengan cuaca di kota yang sekarang, Semarang. Dari pagi-malam, mau hujan atau kemarau ko yaa panas terus rasanya. Apalagi kalau lagi mati lampu, beuh..panasnya ampun-ampunan, keringat rasanya terus ngucurr. Kagak bakalan bisa tidur dah, hiks. Begitu pun pas sodara main pasti komentarnya sama, "panas banget yaa cha?!".. Sekarang, si kecil yang baru berumur 2 tahun juga lebih suka tidur di lantai dibandingkan di kasur, walau sudah pake AC sekalipun. Kalau dinasehatin, susah. Akhirnya ta biarkan sampai nyenyak dulu baru ta pindah ke kasur. Kalau di pikir-pikir, AC-an atau Kipasan juga kan kurang baik kan yaa, nggak alami. 2. Terdapat taman yang bernuansa serba hijau Suka sama rumah yang di depannya ada taman yang tertata dan serba hijau deh. Yaa walau pun nggak rajin rapihin sih, hehe. Selain indah jika dipandang mata, juga sehat kan. Secara bisa menghasilkan oksigen dari tanaman tersebut. Sumber Selain dihiasi tanaman juga terdapat kolam ikan, beuh indah banget nuansa alam berpadu air dan hewan air, jadi tambah asri dah 3. Tersedia garasi di Depan Rumah Nah garasi juga bagian yang cukup penting ni sobat. Yaa walaupun sekarang kami belum punya mobil, tapi kami bercita-cita punya mobil suatu saat. Biar hujan nggak kehujanan, panas nggak kepanasan, Aamiin. Alhamdulillah rumah kami yang sekarang juga ada garasinya, walau baru di tempati sama motor, hehe. Tapi bermanfaat juga kalau pas keluarga besar main ke rumah. Biasanya bawa kendaraan pribadi jadi nggak harus numpang ke rumah tetangga atau parkir di depan rumah yang bisa ganggu kendaraan lain yang mau lewat, hehe. 4. Terdapat ruang tamu yang nyaman Ruang tamu bernuansa serba hijau yang bisa mengobati kelelahan bagi tamu yang datang. Berharap dengan ini tamu yang bertandang bisa betah di rumah kami . Sumber homeandgardennet 5. Terdapat mushola dalam rumah Nah ini cita-cita yang belum terwujud. Punya mushola di dalam rumah. Biasanya kalau sholat masih pindah sana sini. Kadang di kamar tidur, di ruang tamu, di depan tv, tergantung moodnya dan tempat yang bersihnya di mana, hehe. Kalau ada mushola kan bisa lebih nyaman dan lebih privasi. Si kecil dilarang bermain kotor- kotoran di tempat ini, hehe. Selain sebagai tempat sholat juga, mushola ini bisa dijadikan sebagai tempat kita belajar agama seperti mengaji, baca shiroh, dll. 6. Terdapat kamar mandi dan tempat mencuci yang bersih Pengen deh punya kamar mandi yang terpisah sama WC biar lebih terjaga kebersihannya. Kamar mandi yang sekarang masih nyatu sama WC, yaa karena keterbatasan lahan juga si. Pengen punya 2 kamar mandi, 2 WC dan tempat untuk mencuci baju yang cukup luas biar ada space buat tempat wudhu juga. Kan lebih tenang tuh kalau tempat wudhunya nggak nyatu sama KM dan WC, lebih bisa menjaga kebersihan. 7. Terdapat ruang keluarga yang luas Ruang keluarga sebagai tempat kita berbagi cerita, cinta dan makna kehidupan. Sebagai tempat belajar apa pun itu. Nah di sini juga pengennya ada perpus kecil-kecilan, sambil santai kita juga bisa baca buku-buku kesukaan . Sumber homeandgardennet 8. Terdapat dapur yang menyatu dengan tempat makan Dapur dan tempat makan bagi saya seperti romeo and juliet yang harus selalu menyatu. Biar penyajiannya lebih mudah dan aromanya juga tercium di satu tempat, hehe. Pengennya dapur itu menghadap ke luar biar sensasi freshnya dapet Sumber homeandgardennet 9. Punya halaman belakang yang luas untuk tempat bermain anak dan tempat menjemur pakaian Terahir, pengen punya halaman belakang yang luas biar bisa dipake anak bermain sesukanya, mau mainanan air, lari-lari, loncat-loncat, bebas pokoknya . Kasian selama ini kayanya ruang mainnya terbatas di dalam rumah yang tidak terlalu luas dan kurang eksplorasi, hiks. Mau ta ajak main terus ko yo emaknya nggak rajin, paling sore hari pas makan sore atau ngaji. Bukannya males keluar, tapi kalau udah diajak main suka nggak mau pulang dan rebutan barang sama temennya. Ujung-ujungnya kerjaan emak jadi terbengkalai deh, hiks. Selain buat main, halaman belakang yang luas juga bisa digunakan buat jemur pakaian. Selama ini jemur pakaian di depan rumah, secara ndak ada lahan di belakang rumah, hiks. Sumber homeandgardennet Walau begitu, saya sangat bersyukur dengan anugrah rumah yang Allah berikan untuk kami sekeluarga. Alhamdulillah masih punya tempat untuk berteduh dengan nyaman. Cerita di atas hanya sebuah harapan tanpa bermaksud mengingkari nikmat yang sudah diberikanNYA saat ini. Nah itu sobat, ceritaku tentang Rumah Impian di Masa Depan. Kalau rumah impian mu seperti apa? Wassalamu'alaikum.... Cerita Tentang Saya dan SDN Sadagori 1Tanggal 21 Februari 2022 untuk pertamakalinya kalinya saya datang ke tempat tugas saya yang baru, yaitu di SDN Sadagori 1, merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di Kota Cirebon, saat ini jumlah siswa 447 dengan jumlah personil sekolah kurang lebih 30 orang, baik itu guru, penjaga sekolah dan satpam. Ketika malam hari saya mendapat telepon, untuk mengambil surat undangan pelantikan di Dinas Pendidikan yang pelantikan diadakan keesokan paginya, jujur saya sangat kaget apalagi saat tengah malam, ada teman yang memberi info dan memberi tau tempat tugas saya yang mengetahui mutasi ke SDN Sadagori 1, yang ada dipikiran saya saat itu hanya satu, yaitu "Bisa tidak saya memimpin sekolah dengan jumlah siswa dan personil sekolah sebanyak ini?" Rasa ragu saya tepis, Dinas Pendidikan Kota Cirebon telah mempercayakan saya untuk memimpin di sekolah tersebut, bisa atau tidak saya harus bisa. Cerita Saya dan SDN Karya Mulya 2Hingga kini saya masih sangat bersyukur, awal mula saya menjadi Kepala Sekolah KS, saya di tempatkan di Sekolah yang bisa dikatakan menengah ke bawah, saat itu dengan jumlah siswa yang ramping. Selama hampir 6 tahun lamanya saya digodok di sana, berkat kerjasama yang baik dengan guru-guru disana, saya bisa mewujudkan sedikit impian saya. Setidaknya saya bisa meninggalkan sekolah tersebut dengan bangunan yang kokoh, tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain yang berada ditengah kota. Saya meninggalkan sekolah tersebut dengan bangga, karena saya bisa mewujudkan impian para guru disana. Guru-guru di SDN Karya Mulya 2 terlihat keikhlasannya, mengajar tanpa mengharap imbalan. SDN Karya Mulya 2 adalah sekolah penuh kenangan bagi saya, awal saya menjadi Kepala Sekolah, banyak peristiwa yang pernah kami hadapi bersama. Peristiwa itu membuat mental saya menjadi kuat. Cerita Saya Tentang SDN Sunyaragi 2Pertengahan bulan Februari 2021, setelah hampir 6 tahun tidak pernah ada telepon dari Dinas Pendidikan untuk mengambil undangan pelantikan, sore itu saya mendapat undangan pelantikan kembali. Saya tidak pernah tau mau ditempatkan di mana, karena saya tidak pernah meminta untuk dimutasi. Menjelang petang, saya diantar anak-anak untuk mengambil surat undangan pelantikan yang akan diadakan keesokan tengah perjalanan, anak saya yang mengemudikan mobil kaget dan menghindari anak kucing berbulu coklat yang sedang duduk di tengah jalan, suasana malam itu sangat gelap karena penerangan jalan yang kurang, alhasil mobil kami menghantam pohon palem besar yang menjadi pembatas jalan. Mobil yang saya tumpangi berguling dan posisi berbalik ke sebelah kiri, tempat saya duduk. Saat itu suasana sangat kacau, orang-orang berteriak dan banyak yang membantu kami. Alhamdulillah saya dan anak-anak selamat walau badan memar-memar. Entah kenapa saya masih ada kekuatan untuk tetap ke Dinas Pendidikan untuk mengambil surat undangan pelantikan, dengan diantar tetangga yang kebetulan membantu kami, karena jarak yang dekat, saya tetap ke Dinas Pendidikan, badan masih gemetar karena habis mengambil surat pelantikan, saya kembali ke lokasi kecelakaan dan posisi mobil sudah dipindahkan, ketika itu saya sangat syok, melihat kondisi mobil, terutama saat melihat bagian depan sebelah kiri mobil terlihat rusak saya sangat bersyukur, anak saya masih bisa berfikir jernih saat kejadian, saat itu dia langsung mencabut kunci dari tempatnya, sehingga mesin mobil langsung mati. Bisa dibayangkan kalau mesin mobil masih menyala dan bensin mengalir keluar serta gas mobil tanpa sengaja keinjak, duh saya tidak berani paginya, saya menghadiri pelantikan dengan kaki sedikit pincang dan seluruh badan terasa sakit seperti orang habis saya kecelakaan itu segera tersebar, ada salah satu guru SDN Karya Mulya 2 mengirim video dari Instagram, saya melihat video itu merinding, ternyata keadaan saat itu begitu belum sempat mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang telah membantu kami, mengeluarkan kami dari himpitan mobil, memberi minum dan mengamankan posisi mobil, Alhamdulillah tidak ada oknum yang mencari kesempatan pada kejadian itu. Dompet saya masih utuh berada di jok depan. Lewat tulisan ini, saya mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang telah membantu kami, hanya Allah yang akan membalas semua kebaikan orang-orang yang suka rela menolong mutasi ke SDN Sunyaragi 2 dengan murid di atas 200 dan personil sekolah ada 17, bisa disebut sekolah sedang. Ditempat ini saya hanya sebentar, bisa di bilang baru 5 langkah dan baru pembenahan, belum banyak yang saya lakukan disana, baru pengecatan, pembenahan taman, membuat slogan sekolah dan membuat prasasti nama saja saya merasa belum maksimal berada di SDN Sunyaragi 2. Banyak impian yang belum terwujud di sana, ketika pelantikan tidak ada acara selfie -selfie, saya banyak diam, karena masih kaget di pelantikan saya menyembunyikan rasa sedih saya pada guru-guru, saya banyak bercanda untuk menghapus rasa sedih. Saya menangis ketika sedang sendirian di ruangan, hanya ada satu guru yang tau karena ketika saya sedang menangis dia datang ke ruangan saya, meski saya sembunyikan, tapi dia tau dan langsung memeluk saya sambil menangis. Bisa dibilang guru tersebut kepercayaan saya kemana-mana selalu diantar dia. SDN Sunyaragi 2 adalah sekolah inti, mau tidak mau saya harus jadi ketua Gugus, yang artinya menjadi pemimpin di delapan sekolah sekitar dan menjadi sekolah rujukan di Kelurahan malam hari mendapat telepon untuk mengambil undangan pelantikan, jujur saja saya masih trauma, kejadian kecelakaan itu seperti hadir lagi, seperti film yang kembali di putar. Karena trauma surat undangan pelantikan itu saya titipkan pada teman yang sama-sama di Saya Tentang SDN Karang Jalak 2 Baru beberapa bulan saya mutasi ke SDN Sunyaragi 2, saya mendapat tugas baru, yaitu menjadi Plt di SDN Karang Jalak 2 karena Kepala Sekolahnya Purnabakti, saya di sekolah tersebut hanya 3 bulan. Disana saya bersama guru-guru yang penuh merasa belum melakukan apa-apa di SDN Karang Jalak 2, baru beradaptasi dan baru bertemu dengan para komite, membahas program sekolah dan rehab ruangan, setelah bangunan menjelang selesai sayang seribu sayang Kepala Sekolah definitif datang dan saya mau tidak mau harus meninggalkan sekolah ini, ditempat tugas baru dengan jumlah siswa dan jumlah personil yang gemuk, saya harus kembali beradaptasi dengan lingkungan yang sudah tentu berbeda. Karena saya telah melalui tahapan-tahapan, setidaknya saya tidak terlalu kaget dengan jumlah personil yang banyak dan ditempatkan di sekolah inti kembali. Paling terpenting menurut saya adalah, saya harus bisa bekerja sama dengan semua personil sekolah dan pihak-pihak yang berhubungan dengan sekolah ini adalah Cerita tentangPerjalanan Hidup SayaTulisan ini bagi orang lain mungkin tidak penting, tapi bagi saya sangat penting, karena saya telah menjalani fase-fase kehidupan. Saya tidak peduli tulisan ini ada yang baca atau tidak. Karena sebenarnya Saya sedang menuliskan jejak-jejak perjalanan hidup yakin 5 tahun, 10 tahun bahkan 20 tahun ke depan perjalanan ini menjadi kenangan yang paling indah, bahwa saya pernah ada bersama mereka. Bisa saja jika saya sudah berada dalam pelukan bumi, tulisan ini menjadi kenangan indah bersama-sama orang hebat. Apa yang kita tuliskan saat ini mungkin terlihat tidak terlalu penting, tapi suatu saat nanti akan menjadi penting, dan saya percaya itu. Sekecil apapun pengalaman hidup yang sudah kita lewati, itu adalah naskah cerita yang sudah tertulis jauh sebelum keberadaan kita di dunia. Setiap sekolah menggoreskan kenangan tersendiri dan tidak akan terulang dengan situasi yang sama ADSN1919 Atika Ayu Nurdiani kini berusia 24 tahun, masih muda dan memiliki rencana masa depan yang matang. Mimpinya memiliki rumah sendiri telah tertanam jauh sebelum itu, bahkan sejak masih awal duduk di bangku kuliahnya yaitu di tahun 2015. Perjalanan Atika dalam menyelesaikan kuliah sambil bekerja bisa dibilang tak mudah. Ia bekerja sambil kuliah di Universitas Budi Luhur, Ciledug, Tangerang. Namun siapa sangka dalam perjalanannya mengejar cita-citanya ia berhasil membeli sebuah rumah. Walau belum ditempati, namun Atika kini merasa lega. Sebuah rumah yang ia impikan sejak awal duduk di bangku kuliah akhirnya berhasil ia miliki. Rumah dengan luas tanah 72 m2 dan luas bangunan 36 m2 di kawasan Tigaraksa, Tangerang. Rumah yang ia cicil bersama calon suaminya. Mau punya rumah di sekitar kawasan Tangerang yang harganya masih terjangkau dan cocok untuk pasangan muda? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini! Cerita Rumah Atika Masa Depan, Kehidupan Pernikahan, Jadi Motivasi “Wah, kepikiran beli rumah memang sudah lama. Keinginan untuk punya rumah sendiri itu muncul sejak jaman awal kerja sambil kuliah!” ungkap Atika. Walau belum tahu caranya dan kapan bisa terlaksana, tapi ia telah memformulasikan keinginannya tersebut. Atika memikirkan masa depannya, salah satunya jika ia menikah nanti. Ia bercita-cita jika sudah menikah tidak mau tinggal di rumah orangtuanya, atau pun di rumah mertuanya kelak. Hal inilah yang mendasari keinginannya untuk punya rumah sendiri. Ingin mandiri, menghindari konflik, hingga keinginan untuk mengatur biduk rumah tangga sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain umumnya memang jadi motivasi atau alasan beli rumah bagi keluarga muda. Hal yang sangat positif jika alasan ini telah tertanam sejak dini. Dan lucunya ketika ditanya apakah Atika punya kekhawatiran atau mendengar cerita orang lain sehingga ingin langsung mandiri setelah menikah? Jawabannya ternyata justru tidak. “Pengalaman-pengalaman nggak enak itu biasanya malah saya lihat dari sinteron,” katanya sambil terbahak. Dengan target yang terukur, serta memprioritaskan cara mengatur keuangan, cita-cita untuk punya rumah sendiri jelas bukan mimpi. Apalagi jika rencana ini sudah diniatkan jauh-jauh hari. Jadi ketika tiba saatnya transaksi pembelian rumah, persiapannya benar-benar sudah matang. “Selain ingin tinggal di rumah sendiri saat sudah nikah nanti, saya punya alasan lain kenapa ingin beli rumah. Dari tips yang saya baca di laman panduan properti punya rumah juga artinya sekaligus punya investasi. Karena kalau tidak diinvestasikan tuh kayaknya uangnya habis begitu saja ya. Buat ngopi-lah, buat belanjalah,” tutur Atika. Cerita Rumah Atika Bekerja untuk Biaya Kuliah dan Tabungan Beli Rumah Atika, meskipun masih sangat muda tapi memang concern dengan masa depannya. Ia bekerja untuk membiayai kuliahnya. Ia membagi waktunya untuk fokus kuliah dan kerja, hingga lulus kuliah di tahun 2020. Tak hanya untuk biaya kuliah, Atika juga menabung sedikit demi sedikit untuk beli rumah, agar semua impian dan cita-citanya tercapai. Di masa itu, Atika pun sempat berpindah pekerjaan hingga tiga kali. Motivasinya untuk mencari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik terus dilakukannya. Ia sempat cuti kuliah setahun saat mulai pindah ke pekerjaan ketiganya. “Saya sekarang bekerja sebagai finance di Apartemen Altiz, Bintaro. Ini pekerjaan ketiga saya. Walau masih berstatus karyawan kontrak, namun gaji yang saya terima sudah mendingan,” kata Atika. Banyak cara yang ditempuh orang saat memiliki rencana untuk beli rumah. Sebut saja dengan melakukan pencarian atau browsing di situs properti mendatangi pameran properti, survei langsung ke lokasi, atau mendatangi kantor pemasaran properti. Namun sungguh beruntung bagi Atika, belum sempat melakukan pencarian rumah tapi dari kantor tempatnya bekerja ada program rumah murah yang ditawarkan untuk karyawan Jaya Real Property. Saat itu tahun 2019. Salah satu anak usaha dari Jaya Real Property membuat seminar di Bintaro Plaza, khusus mengundang karyawan-karyawan yang berminat untuk melihat presentasi perumahan baru, yaitu Grand Tigaraksa residence. Cerita Rumah Atika Masih Karyawan Kontrak Nekat Beli Rumah DP 0% “Jadi ini adalah program kantor yang ditawarkan ke karyawan-karyawan di bawah PT. Jaya. Pengembangnya datang dan kasih presentasi khusus buat kita para karyawan. Ya kalau di PT. Jaya sendiri kan perumahannya mahal-mahal ya, sudah di atas Rp 1milyar, kan berat,” ujar Atika. Harga rumah yang ditawarkan saat itu Rp214 juta, dengan DP 0%. Rumah masih indent yang akan langsung dibangun begitu proses pengajuan KPR disetujui. Karyawan yang berminat bisa langsung mendaftar dan akan dibantu segala prosesnya. Saat itu Atika mengaku tidak berpikir panjang lagi. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan emas. Walau masih karyawan kontrak, tetapi Atika merasa bisa mengusahakan untuk mencicilnya. Karena kapan lagi datang kesempatan seperti ini? “Saat presentasi itu, saya langsung diskusi dengan pacar. Ya jujur saja saat itu saya masih kuliah sambil kerja, cicilannya kan lumayan besar dengan kondisi saya jika harus menanggungnya sendirian. Tapi di satu sisi ini adalah kesempatan emas yang sayang jika dilewatkan,” papar Atika. Atika yang sudah menjalin hubungan dengan Tantyo Eko Prasetiyo sejak tahun 2016 memang telah menyamakan persepsi sejak awal. Tantyo saat itu juga bekerja sambil kuliah. Dan sudah merencanakan jika suatu saat akan membeli rumah bersama-sama. Keduanya merasa harus mengambil kesempatan yang datang belum tentu dua kali ini. Beberapa alasan mendasari keputusan mereka. Apalagi perumahan tersebut jaraknya cukup dekat dengan Stasiun Commuter Line Daru, hanya sekitar 10 menit waktu tempuh saja. Cerita Rumah Atika Patungan Cicilan KPR Rumah Bareng Pacar “Saya kalau ke kantor kan lintas provinsi. Nah posisi perumahan ini yang di Tangerang rasanya lebih dekat ke kantor. Kantor kan sangat dekat dengan Stasiun Pondok Ranji,” jelas Atika yang saat ini masih tinggal di rumah orangtuanya di Kemang, Jakarta Selatan, dan setiap hari ke kantornya di area Bintaro, Tangerang Selatan. Atika lalu memutuskan untuk mengambil promo tersebut dan mendaftar saat itu juga. “Dari kantor peminatnya ternyata hanya saya saja ha ha ha. Saya sendiri langsung saja daftar nggak pakai mikir,” gelaknya. Status karyawan kontrak tak membuatnya ragu. Atika tertarik karena telah mendapat penjelasan bahwa prosesnya akan dipermudah dengan bantuan dari kantor tempatnya bekerja karena masih dalam satu manajemen yang sama. “Pandemi COVID-19 membuat kantor saya untuk sementara waktu belum ada program pengangkatan untuk jadi karyawan tetap. Namun untuk proses beli rumah ini status saya dimasukkan ke golongan karyawan tetap,” jelas Atika. Persyaratan yang diminta juga dirasa Atika tidak sulit. Untuk langkah awal ia menyiapkan dokumen lengkap, seperti fotokopi KTP fotokopi Kartu Keluarga KK fotokopi NPWP slip gaji asli atau surat keterangan penghasilan minimal 1 bulan terakhir fotokopi rekening koran surat rekomendasi perusahaan. Setelah semua dokumen Atika diserahkan, lalu pihan bank melakukan survei dengan cara menelepon ke kantor Atika, juga melakukan konfirmasi ke manajernya. Hal yang ditanyakan adalah konfirmasi status karyawan serta besaran penghasilannya. Dalam satu bulan pengajuan KPR Atika pun disetujui. Atika mengambil tenor cicilan 20 tahun. Walaupun beli rumah atas nama Atika, tetapi dari awal ia sudah sharing cicilan KPR dan biaya-biaya tambahan lain pada proses akad rumah tersebut bersama Tantyo, pacarnya. “Kita patungan mulai dari awal biaya-biaya tambahan seperti biaya akad, biaya AJB, dan surat-surat lainnya yang harus dibayar cash,” jelas Atika. Cerita Rumah Atika Kawasan Hunian Prospektif di Masa Depan Proses beli rumah yang serba cepat ini membuat Atika tak sempat survei langsung ke lokasi. Patokan Atika dari penjelasan dan informasi yang didapat adalah perumahan ini dekat dengan Stasiun Daru, sehingga nantinya akan memudahkan mobilitasnya. “Sebenarnya waktu pertama kali ke sana itu kaget, karena pas masuk area perumahan suasananya sepi. Jadi saya pas ngeliat tuh kaget, kok kayak suram. Tapi mulai ke area belakang eh udah rame. Banyak yang udah nempatin, warganya juga ramah-ramah” papar Atika. Deretan rumah area depan yang dilihat Atika tersebut merupakan pembangunan gelombang 1 yang dilakukan pada tahun 2013. Banyak yang membeli rumah untuk investasi namun tidak ditempati jadinya sepi. Area perumahan ini sendiri berada di dekat kantor Pemerintahan Daerah, areanya sudah modern dan kian ramai. Berbagai fasilitas seperti ATM dan mini market juga mudah ditemui. Tigaraksa sendiri adalah sebuah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Tangerang. Dan berdasarkan potensi kawasannya, Atika percaya bahwa kawasan Tigaraksa ini dalam beberapa tahun ke depan akan jadi kawasan hunian prospektif. Semakin banyaknya proyek perumahan baru yang dibangun di kawasan ini menandakan bahwa banyak pemburu properti yang mulai mengincar rumah di kawasan ini. “Sempat kaget sih pas awal-awal ke sana Tigaraksa, karena banyak truk-truk besar. Makanya kalau ada rejeki ingin nantinya punya kendaraan roda empat supaya lebih aman,” tutur Atika. Dan dalam tiga bulan setelah akad, rumah Atika pun selesai dibangun. Cerita Rumah Atika Mulai Bisnis Online Demi Ringankan Cicilan KPR Setelah rumah berdiri namun ternyata belum bisa dihuni karena belum ada air. Pihak perumahan memang menyediakan pompa, namun pembeli diharapkan mengebor sumur sendiri. Selain itu masih ada beberapa hal lagi yang perlu Atika benahi agar rumahnya nyaman untuk dihuni. “Kita belum ada uang untuk renovasi rumah saat ini karena sedang fokus untuk acara pernikahan dulu. Rencananya kita menikah di bulan Juli tahun ini, 2021,” kata Atika. Setelah menikah, ia menargetkan satu bulan untuk beberes. Mulai dari mengebor sumur, mengisi furnitur, pasang wallpaper, dan membuat dapur di area belakang. Atika merasa rumah ini merupakan wujud dari impiannya selama ini. “Lega banget berhasil beli rumah ini. Saya ingin mendekornya sendiri dengan warna serba putih yang estetis. Apalagi di depan dan bagian belakang ada halaman,” ujarnya dengan binar mata bangga. Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami Bagi Atika, membeli rumah adalah sebuah perjuangan. Setelah proses KPR disetujui, Atika langsung memutar otak bagaimana ia bisa mendapatkan uang tambahan untuk meringankan cicilan KPR tiap bulan. Sejak saat itu, ia menjadi re-seller dan memulai bisnis online shop yang menjual produk skincare lokal dengan nama akun maskerku_jkt yang bisa ditemui di Instagram juga Shoppe. “Saya mikir kalau mengandalkan gaji saja saya bakal ngos-ngosan. Jadi habis beli rumah, saya langsung mikir untuk memulai usaha walau kecil-kecilan,” ungkapnya. Sempat pula ia terpikir untuk menyewakan rumah tersebut, namun belum ada yang mau karena dirasa lokasinya jauh. Melihat keberhasilan Atika membeli rumah di usia muda, orangtuanya pun ikut senang dan bangga. “Kata ibu, ketika saya pindah nanti mau dibikinin pengajian, selametan,” tutur anak pertama dari dua bersaudara ini menutup perbincangan. Itulah cerita tentang impian Atika punya rumah sendiri sejak awal duduk di bangku kuliah. Impian yang berhasil diwujudkannya dalam usia yang masih sangat muda. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah. Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Teks Erin Metasari, Foto Zaki Muhammad

cerita tentang rumah saya